Rabu, 26 November 2014

Pengujian Hipotesis Asosiatif

PENGUJIAN HIPOTESIS ASOSIATIF

Hipotesis asosiatif adalah merupakan dugaan tentang adanya hubungan antar variabel dalam populasi yang akan diuji melalui hubungan antar variabel dalam smapel yang di ambil dari populasi tersebut.
untuk itu dalam langkah awal pembuktiannya, maka perlu di hitung terlebih dahulu koefisien korelasi antar variabel dalam sampel, baru koefisien yang di temukan itu di uji signifikansinya. jadi menguji hipotesis asosiatif adalah menguji koefisiensi korelasi yang ada pada sampel untuk di berlakukan pada seluruh populasi
Bila penelitian dilakukan untuk seluruh populasi, maka tidak diperlukan pengujian signifikansi terhadap koefisien korelasi yang ditemukan, yang berarti peneliti tidak perlu merumuskan dan menguji instrumen statistik Terdapat 3 hubungan Asosiatif : Simetris Sebab akibat (kausal) Interaktif (saling mempengaruhi)

Make Money at : http://bit.ly/copy_win

Bila penelitian dilakukan untuk seluruh populasi, maka tidak diperlukan pengujian signifikansi terhadap koefisien korelasi yang ditemukan, yang berarti peneliti tidak perlu merumuskan dan menguji instrumen statistik Terdapat 3 hubungan Asosiatif : Simetris Sebab akibat (kausal) Interaktif (saling mempengaruhi) Korelasi : angka yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antar variabel. Arah : dinyatakan dalam bentuk hubungan positif (+) atau negatif (-) Kuat : dalam besaran koefisien korelasi Hubungan variabel dinyatakan positif bila kenaikan nilai variabel yang satu mengakibatkan kenaikan nilai variabel yang lain, dan sebaliknya bila nilai penurunan nilai variabel yang satu mengakibatkan penurunan nilai variabel yang lain Contoh (+) : semakin tinggi orang semakin berat badannya Hubungan variabel dinyatakan negatif bila kenaikan nilai variabel yang satu justru mengakibatkan penurunan nilai variabel yang lain dan sebaliknya penurunan nilai variabel yang satu justru mengakibatkan kenaikan nilai variabel yang lain Contoh (+) : hubungan antara tinggi curah hujan dengan es yang terjual Kisaran Koefisien Korelasi (r) : -1 s/d 1 Hubungan sempurna : r = 1 atau -1 Artinya : kejadian variabel yang satu dapat dijelaskan secara sempurna oleh variabel yang lain, tanpa melakukan kesalahan sedikitpun Semakin kecil r, semakin besar error (kesalahan) untuk membuat prediksi Besarnya koefisien korelasi dapat diketahui dengan penyebaran pertemuan titik-titk antar variabel x dan y : Jika titik-titiknya berbentuk lingkaran : r = 0 Jika titik-titiknya berbentuk elips (oval) : r = 0,5 Jika titik-tiknya berbentuk garis lurus : r = 1 8.1 Pedoman Memilih Teknik Korelasi MACAM/TINGKATAN DATA TEKNIK KORELASI Nominal Koefisien Kontingency Ordinal Spearman Rank Kendal Tau Interval dan Ratio Pearson Product Moment Korelasi Ganda Korelasi Parsial 8.1.1 Statistik Parametris Korelasi Product Moment Digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua variabel, bila data kedua variabel berbentruk interval atau ratio, dan sumber data dari kedua variabel tersebut adalah sama r xy = Σ xy √ Σ x2 y2 dimana : x = (xi – x) dan y = (yi – y) r xy = n Σ xi yi – (Σ xi ) (Σ yi) √ ( n Σ xi2 – (xi)2)( n Σ yi2 – (yi)2) Rumus di atas digunakan bilamana kita sekaligus akan mencari persamaan regresinya Contoh soal Dilakukan penelitian untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara pendapatan dan pengeluaran. Untuk keperluan tersebut telah dilakukan pengumpulan data terhadap 10 responden yang diambil secara random. Berdasarkan 10 responden tersebut diperoleh data tentang pendapatan (x) dan pengeluaran (y) per bulan dalam ribuan sebagai berikut : x = 800 900 700 600 700 800 900 600 500 500 y = 300 300 200 200 200 200 300 100 100 100 Ho : Tidak ada hubungan antara pendapatan dan pengeluaran Ha : Terdapat hubungan antara pendapatan dan pengeluaran atau : Ho : ρ = 0 Ha : ρ ≠ 0 Tabel Penolong untuk menghitung korelasi antara pendapatan dan pengeluaran No Pendapatan per bulan ( Y ) Pengeluaran per bulan ( Y ) _ ( X – X) x _ ( Y – Y) y X 2 Y 2 XY 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 8 9 7 6 7 8 9 6 5 5 3 3 2 2 2 2 3 1 1 1 1 2 0 -1 0 1 2 -1 - 2 2 1 1 0 0 0 0 1 - 1 -1 - 1 1 4 0 1 0 1 4 1 4 4 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 2 0 0 0 0 2 1 2 2 Σ = 70 _ X = 7 Σ = 20 _ Y = 2 0 0 20 6 10 r xy = Σ xy = 10 = 0,9129 √ Σ x2 y2 √(20)(6) Kesimpulan : Terdapat korelasi positif sebesar 0,9129 antara pendapatan dan pengeluaran setiap bulannya, dimana semakin besar pendapatan, semakin besar pula pengeluaran Pertanyaan : Apakah r tersebut signifikan (dapat digeneralisir) atau tidak ? Perlu dibandingkan dengan t tabel, dengan tarap kesalahan tertentu (Tabel III) Untuk N= 10 dan tarap kesalahan 5 %, r tabel = 0,632 Ternyata r hitung ( 0,9129) > r tabel ( 0,632), sehingga tolak Ho atau terima Ha Kesimpulan : Hubungan positif antara pendapatan dengan pengeluaran dengan nilai korelasi sebesar 0,9129 dapat digeneralisasikan Koefisien Determinasi Koefisien Determinasi : Kuadrat dari Koefisien Korelasi (r 2) : Koefisien Penentu, dimana varians yang terjadi pada variabel dependen dipengaruhi sebesar r 2 oleh variabel independen. Contoh : r = 0,9129 Koefisien determinasinya adalah : r 2 = (0,9129) 2 = 0,83 Artinya : Besarnya pengeluaran, 83 % dipengaruhi oleh pendapatan, sedangkan sisanya sebesar 17 % dipengaruhi oleh variabel/faktor lain, sehingga pengeluaran tersebut tidak dapat diduga 100 % Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi INTERVAL KOEFISIEN TINGKAT HUBUNGAN 0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000 Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat 2. Korelasi Ganda (Multiple Correlation) : Angka yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antara 2 variabel independen atau lebih secara bersama-sama dengan satu variabel dependen : Contoh : Misalnya dari suatu penelitian yang berjudul :”Kepemimpinan dan Tata Ruang Kantor dalam kaitannya dengan Kepuasan Kerja Pegawai di Lembaga A”. Berdasarkan data yang terkumpul untuk setiap variabel, dan setelah dihitung korelasi sederhananya ditemukan sebagai berikut Korelasi antara kepemimpinan dengan Kepuasan Kerja Pegawai, r1 = 0,45 Korelasi antara Tata Ruang kantor dengan Kepuasan Kerja Pegawai, r2 = 0,48 Korelasi antara Kepemimpinan dengan Tata Ruang Kantor r3 = 0,22 R yx1x2 = ryx1 2 + ryx2 2 – 2 ryx1 ryx2 rx1x2 1 - r x1x2 2 R yx1x2 = (0,45) 2 + (0,48) 2 – 2 (0,45) (0,48) (0,22) 1 - (0,22) 2 = 0,5959 R2 / k Fh = (1 – R 2 ) / (n – k – 1) Dimana : R = Koefisien Korelasi ganda K = Jumlah variabel independent N = Jumlah anggota sampel Berdasarkan nilai yang ada, dan bila n = 30, maka nilai Fh tersebut adalah : Fh = (0,5959) 2 / 2 (1 – (0,5959) 2 ) / (30 – 2 – 1) = 7,43 F Tabel : dk pembilang = k = 2 dk penyebut = (n – k – 1) = 10 – 2 – 1 = 7 Jika tarap kesalahan 5 %, Maka F tabel = 4,74 Karena F hitung (7,43) > F tabel (4,74), Maka Tolah Ho, atau terima H1 Kesimpulan : Koefisien Korelasi ganda signifikan atau dapat diberlakukan untuk populasi Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook 0 komentar: Poskan Komentar Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Find Me Facebook Twitter Google+ Instagram Linkedin Path Gmail Fish Mengenai Saya Foto Saya Statistik Penelitian Lihat profil lengkapku Popular Posts PENGUJIAN HIPOTESIS DESKRIPTIF (Satu Sampel) A. Statistik parametris Statistik parametris yang dapat digunakan untuk menguji hipotesis deskriptif bila datanya interval atau rasio ... POPULASI, SAMPEL DAN PENGUJIAN NORMALITAS DATA A.Populasi populasi adalah wilaya generalisasi yang terdiri atas oyek/subjek uang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang dite... Penerapan Statistik Dalam Penyusunan Proposal Penelitian Statistik adalah rangkaian simbol dan matematika yang mempunyai fungsi tertentu dalam proses pengolahan data kuantitatif atau angka-angka. ... Statistik Deskriptif A. Pengertian Statistik Deskriptif Statistika deskriptif adalah bagian dari ilmu statistika yang hanya mengolah, menyajikan data tanpa m... Pengertian Statistika Pengertian Statistika Statistika ( Status : Latin; Statizien : Yunani; State : Inggris) secara harfiah berarti Negara atau kesatuan poli... (tanpa judul) Pengujian Hipotesis ( Komparatif Dua Sampel Berkorelasi) T-Test Statistik parametris yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif... KONSEP DASAR PENGUJIAN HIPOTESIS A. Pengertian Hipotesis Uji Hipotesis adalah metode pengambilan keputusan yang didasarkan dari analisa data, baik dari percobaan ya... Blog Archive ▼ 2014 (10) ▼ November (10) PATH ANALYSIS (ANALISIS JALUR) ANALISIS REGRESI PENGUJIAN HIPOTESIS ASOSIATIF Hipotesis Asosiatif ... Pengujian Hipotesis ( Komparatif Dua Sampel Berkor... PENGUJIAN HIPOTESIS DESKRIPTIF (Satu Sampel) POPULASI, SAMPEL DAN PENGUJIAN NORMALITAS DATA KONSEP DASAR PENGUJIAN HIPOTESIS Statistik Deskriptif Pengertian Statistika Penerapan Statistik Dalam Penyusunan Proposal Pene... Pengunjung geocounter1 free hit counter code pengunjung 521 Visitor widgeo.net

Make Money at : http://bit.ly/copy_win
Bila penelitian dilakukan untuk seluruh populasi, maka tidak diperlukan pengujian signifikansi terhadap koefisien korelasi yang ditemukan, yang berarti peneliti tidak perlu merumuskan dan menguji instrumen statistik Terdapat 3 hubungan Asosiatif : Simetris Sebab akibat (kausal) Interaktif (saling mempengaruhi) Korelasi : angka yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antar variabel. Arah : dinyatakan dalam bentuk hubungan positif (+) atau negatif (-) Kuat : dalam besaran koefisien korelasi Hubungan variabel dinyatakan positif bila kenaikan nilai variabel yang satu mengakibatkan kenaikan nilai variabel yang lain, dan sebaliknya bila nilai penurunan nilai variabel yang satu mengakibatkan penurunan nilai variabel yang lain Contoh (+) : semakin tinggi orang semakin berat badannya Hubungan variabel dinyatakan negatif bila kenaikan nilai variabel yang satu justru mengakibatkan penurunan nilai variabel yang lain dan sebaliknya penurunan nilai variabel yang satu justru mengakibatkan kenaikan nilai variabel yang lain Contoh (+) : hubungan antara tinggi curah hujan dengan es yang terjual Kisaran Koefisien Korelasi (r) : -1 s/d 1 Hubungan sempurna : r = 1 atau -1 Artinya : kejadian variabel yang satu dapat dijelaskan secara sempurna oleh variabel yang lain, tanpa melakukan kesalahan sedikitpun Semakin kecil r, semakin besar error (kesalahan) untuk membuat prediksi Besarnya koefisien korelasi dapat diketahui dengan penyebaran pertemuan titik-titk antar variabel x dan y : Jika titik-titiknya berbentuk lingkaran : r = 0 Jika titik-titiknya berbentuk elips (oval) : r = 0,5 Jika titik-tiknya berbentuk garis lurus : r = 1 8.1 Pedoman Memilih Teknik Korelasi MACAM/TINGKATAN DATA TEKNIK KORELASI Nominal Koefisien Kontingency Ordinal Spearman Rank Kendal Tau Interval dan Ratio Pearson Product Moment Korelasi Ganda Korelasi Parsial 8.1.1 Statistik Parametris Korelasi Product Moment Digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua variabel, bila data kedua variabel berbentruk interval atau ratio, dan sumber data dari kedua variabel tersebut adalah sama r xy = Σ xy √ Σ x2 y2 dimana : x = (xi – x) dan y = (yi – y) r xy = n Σ xi yi – (Σ xi ) (Σ yi) √ ( n Σ xi2 – (xi)2)( n Σ yi2 – (yi)2) Rumus di atas digunakan bilamana kita sekaligus akan mencari persamaan regresinya Contoh soal Dilakukan penelitian untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara pendapatan dan pengeluaran. Untuk keperluan tersebut telah dilakukan pengumpulan data terhadap 10 responden yang diambil secara random. Berdasarkan 10 responden tersebut diperoleh data tentang pendapatan (x) dan pengeluaran (y) per bulan dalam ribuan sebagai berikut : x = 800 900 700 600 700 800 900 600 500 500 y = 300 300 200 200 200 200 300 100 100 100 Ho : Tidak ada hubungan antara pendapatan dan pengeluaran Ha : Terdapat hubungan antara pendapatan dan pengeluaran atau : Ho : ρ = 0 Ha : ρ ≠ 0 Tabel Penolong untuk menghitung korelasi antara pendapatan dan pengeluaran No Pendapatan per bulan ( Y ) Pengeluaran per bulan ( Y ) _ ( X – X) x _ ( Y – Y) y X 2 Y 2 XY 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 8 9 7 6 7 8 9 6 5 5 3 3 2 2 2 2 3 1 1 1 1 2 0 -1 0 1 2 -1 - 2 2 1 1 0 0 0 0 1 - 1 -1 - 1 1 4 0 1 0 1 4 1 4 4 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 2 0 0 0 0 2 1 2 2 Σ = 70 _ X = 7 Σ = 20 _ Y = 2 0 0 20 6 10 r xy = Σ xy = 10 = 0,9129 √ Σ x2 y2 √(20)(6) Kesimpulan : Terdapat korelasi positif sebesar 0,9129 antara pendapatan dan pengeluaran setiap bulannya, dimana semakin besar pendapatan, semakin besar pula pengeluaran Pertanyaan : Apakah r tersebut signifikan (dapat digeneralisir) atau tidak ? Perlu dibandingkan dengan t tabel, dengan tarap kesalahan tertentu (Tabel III) Untuk N= 10 dan tarap kesalahan 5 %, r tabel = 0,632 Ternyata r hitung ( 0,9129) > r tabel ( 0,632), sehingga tolak Ho atau terima Ha Kesimpulan : Hubungan positif antara pendapatan dengan pengeluaran dengan nilai korelasi sebesar 0,9129 dapat digeneralisasikan Koefisien Determinasi Koefisien Determinasi : Kuadrat dari Koefisien Korelasi (r 2) : Koefisien Penentu, dimana varians yang terjadi pada variabel dependen dipengaruhi sebesar r 2 oleh variabel independen. Contoh : r = 0,9129 Koefisien determinasinya adalah : r 2 = (0,9129) 2 = 0,83 Artinya : Besarnya pengeluaran, 83 % dipengaruhi oleh pendapatan, sedangkan sisanya sebesar 17 % dipengaruhi oleh variabel/faktor lain, sehingga pengeluaran tersebut tidak dapat diduga 100 % Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi INTERVAL KOEFISIEN TINGKAT HUBUNGAN 0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000 Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat 2. Korelasi Ganda (Multiple Correlation) : Angka yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antara 2 variabel independen atau lebih secara bersama-sama dengan satu variabel dependen : Contoh : Misalnya dari suatu penelitian yang berjudul :”Kepemimpinan dan Tata Ruang Kantor dalam kaitannya dengan Kepuasan Kerja Pegawai di Lembaga A”. Berdasarkan data yang terkumpul untuk setiap variabel, dan setelah dihitung korelasi sederhananya ditemukan sebagai berikut Korelasi antara kepemimpinan dengan Kepuasan Kerja Pegawai, r1 = 0,45 Korelasi antara Tata Ruang kantor dengan Kepuasan Kerja Pegawai, r2 = 0,48 Korelasi antara Kepemimpinan dengan Tata Ruang Kantor r3 = 0,22 R yx1x2 = ryx1 2 + ryx2 2 – 2 ryx1 ryx2 rx1x2 1 - r x1x2 2 R yx1x2 = (0,45) 2 + (0,48) 2 – 2 (0,45) (0,48) (0,22) 1 - (0,22) 2 = 0,5959 R2 / k Fh = (1 – R 2 ) / (n – k – 1) Dimana : R = Koefisien Korelasi ganda K = Jumlah variabel independent N = Jumlah anggota sampel Berdasarkan nilai yang ada, dan bila n = 30, maka nilai Fh tersebut adalah : Fh = (0,5959) 2 / 2 (1 – (0,5959) 2 ) / (30 – 2 – 1) = 7,43 F Tabel : dk pembilang = k = 2 dk penyebut = (n – k – 1) = 10 – 2 – 1 = 7 Jika tarap kesalahan 5 %, Maka F tabel = 4,74 Karena F hitung (7,43) > F tabel (4,74), Maka Tolah Ho, atau terima H1 Kesimpulan : Koefisien Korelasi ganda signifikan atau dapat diberlakukan untuk populasi Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook 0 komentar: Poskan Komentar Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Find Me Facebook Twitter Google+ Instagram Linkedin Path Gmail Fish Mengenai Saya Foto Saya Statistik Penelitian Lihat profil lengkapku Popular Posts PENGUJIAN HIPOTESIS DESKRIPTIF (Satu Sampel) A. Statistik parametris Statistik parametris yang dapat digunakan untuk menguji hipotesis deskriptif bila datanya interval atau rasio ... POPULASI, SAMPEL DAN PENGUJIAN NORMALITAS DATA A.Populasi populasi adalah wilaya generalisasi yang terdiri atas oyek/subjek uang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang dite... Penerapan Statistik Dalam Penyusunan Proposal Penelitian Statistik adalah rangkaian simbol dan matematika yang mempunyai fungsi tertentu dalam proses pengolahan data kuantitatif atau angka-angka. ... Statistik Deskriptif A. Pengertian Statistik Deskriptif Statistika deskriptif adalah bagian dari ilmu statistika yang hanya mengolah, menyajikan data tanpa m... Pengertian Statistika Pengertian Statistika Statistika ( Status : Latin; Statizien : Yunani; State : Inggris) secara harfiah berarti Negara atau kesatuan poli... (tanpa judul) Pengujian Hipotesis ( Komparatif Dua Sampel Berkorelasi) T-Test Statistik parametris yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif... KONSEP DASAR PENGUJIAN HIPOTESIS A. Pengertian Hipotesis Uji Hipotesis adalah metode pengambilan keputusan yang didasarkan dari analisa data, baik dari percobaan ya... Blog Archive ▼ 2014 (10) ▼ November (10) PATH ANALYSIS (ANALISIS JALUR) ANALISIS REGRESI PENGUJIAN HIPOTESIS ASOSIATIF Hipotesis Asosiatif ... Pengujian Hipotesis ( Komparatif Dua Sampel Berkor... PENGUJIAN HIPOTESIS DESKRIPTIF (Satu Sampel) POPULASI, SAMPEL DAN PENGUJIAN NORMALITAS DATA KONSEP DASAR PENGUJIAN HIPOTESIS Statistik Deskriptif Pengertian Statistika Penerapan Statistik Dalam Penyusunan Proposal Pene... Pengunjung geocounter1 free hit counter code pengunjung 521 Visitor widgeo.net Labels Penelitian Statistik Statistik Penelitian Diberdayakan oleh Blogger. Penerapan Statistik Penelitian Bagi Mahasiswa © 2014 | Designed by Nanda Fega Gasela A L E S A G A G E F

Make Money at : http://bit.ly/copy_win
Bila penelitian dilakukan untuk seluruh populasi, maka tidak diperlukan pengujian signifikansi terhadap koefisien korelasi yang ditemukan, yang berarti peneliti tidak perlu merumuskan dan menguji instrumen statistik

Terdapat 3 hubungan Asosiatif :
  1. Simetris
  2. Sebab akibat (kausal)
  3. Interaktif (saling mempengaruhi)

Korelasi : angka yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antar variabel.
Arah       :  dinyatakan dalam bentuk hubungan positif (+) atau negatif (-)
Kuat        :  dalam besaran koefisien korelasi

Hubungan variabel dinyatakan positif bila kenaikan nilai variabel yang satu mengakibatkan kenaikan nilai variabel yang lain, dan sebaliknya bila nilai penurunan nilai variabel yang satu mengakibatkan penurunan nilai variabel yang lain

Contoh (+) : semakin tinggi orang semakin berat badannya

Hubungan variabel dinyatakan negatif bila kenaikan nilai variabel yang satu justru mengakibatkan penurunan nilai variabel yang lain dan sebaliknya penurunan nilai variabel yang satu justru mengakibatkan kenaikan nilai variabel yang lain

Contoh (+) : hubungan antara tinggi curah hujan dengan es yang terjual

Kisaran Koefisien Korelasi (r)    :  -1 s/d 1
Hubungan sempurna                   :  r = 1 atau -1

Artinya : kejadian variabel yang satu dapat dijelaskan secara sempurna oleh variabel yang lain, tanpa melakukan kesalahan sedikitpun
Semakin kecil r, semakin besar error (kesalahan) untuk membuat prediksi
Besarnya koefisien korelasi dapat diketahui dengan penyebaran pertemuan titik-titk antar variabel x dan y :

  1. Jika titik-titiknya berbentuk lingkaran                     :  r = 0
  2. Jika titik-titiknya berbentuk elips (oval)                  :  r = 0,5
  3. Jika titik-tiknya berbentuk garis lurus                     :  r = 1


8.1        Pedoman Memilih Teknik Korelasi

  MACAM/TINGKATAN DATA   TEKNIK KORELASI
  Nominal   Koefisien Kontingency
Ordinal
  1. Spearman Rank
  2. Kendal Tau
Interval dan Ratio
  1. Pearson Product Moment
  2. Korelasi Ganda
  3. Korelasi Parsial

8.1.1        Statistik Parametris

  1. Korelasi Product Moment
Digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua variabel, bila data kedua variabel berbentruk interval atau ratio, dan sumber data dari kedua variabel tersebut adalah sama
r xy     =      Σ xy
√ Σ x2 y2              
            dimana :



x = (xi – x) dan
                                    
y = (yi – y)

r xy =                n Σ xi yi – (Σ xi ) (Σ yi)
√ ( n Σ xi2 – (xi)2)( n Σ yi2 – (yi)2)

Rumus di atas digunakan bilamana kita sekaligus akan mencari persamaan regresinya




Contoh soal

Dilakukan penelitian untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara pendapatan dan pengeluaran.  Untuk keperluan tersebut telah dilakukan pengumpulan data terhadap 10 responden yang diambil secara random.  Berdasarkan 10 responden tersebut diperoleh data tentang pendapatan (x) dan pengeluaran (y) per bulan dalam ribuan sebagai berikut :

x       =          800    900     700      600    700     800     900      600     500      500
y       =          300    300     200      200    200     200     300      100     100      100

Ho     :  Tidak ada hubungan antara pendapatan dan pengeluaran
Ha     :  Terdapat hubungan antara pendapatan dan pengeluaran

atau :
Ho     :  ρ = 0
Ha     :  ρ ≠ 0

Tabel Penolong untuk menghitung korelasi antara pendapatan dan pengeluaran

  No Pendapatan per bulan
( Y )
Pengeluaran per bulan
( Y )
_ ( X – X)
x
         _ ( Y – Y)
y
  X 2   Y 2   XY
1 2
3
4
5
6
7
8
9
10
8 9
7
6
7
8
9
6
5
5
3 3
2
2
2
2
3
1
1
1
1 2
0
-1
0
1
2
-1
- 2
2
1 1
0
0
0
0
1
- 1
-1
- 1
1 4
0
1
0
1
4
1
4
4
1 1
0
0
0
0
1
1
1
1
1 2
0
0
0
0
2
1
2
2

Σ = 70 _
X = 7
Σ = 20 _
Y = 2
0 0 20 6 10

r xy =       Σ xy =          10        =  0,9129
√ Σ x2 y2                               √(20)(6)


Kesimpulan :

Terdapat korelasi positif sebesar 0,9129 antara pendapatan dan pengeluaran setiap bulannya, dimana semakin besar pendapatan, semakin besar pula pengeluaran

Pertanyaan :

Apakah r tersebut signifikan (dapat digeneralisir) atau tidak ?
Perlu dibandingkan dengan t tabel, dengan tarap kesalahan tertentu (Tabel III)
Untuk N= 10 dan tarap kesalahan 5 %, r tabel = 0,632

Ternyata r hitung ( 0,9129) > r tabel ( 0,632), sehingga tolak Ho atau terima Ha
Kesimpulan :  Hubungan positif antara pendapatan dengan pengeluaran dengan nilai korelasi sebesar 0,9129 dapat digeneralisasikan

Koefisien Determinasi

Koefisien Determinasi : Kuadrat dari Koefisien Korelasi (r 2) :
Koefisien Penentu, dimana varians yang terjadi pada variabel dependen dipengaruhi sebesar r 2 oleh variabel  independen.
Contoh  : r = 0,9129
Koefisien determinasinya adalah :
r 2 = (0,9129) 2
=  0,83

Artinya :
Besarnya pengeluaran, 83 % dipengaruhi oleh pendapatan, sedangkan sisanya sebesar 17 % dipengaruhi oleh variabel/faktor lain, sehingga pengeluaran tersebut tidak dapat diduga 100 %

Pedoman  Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi

  INTERVAL KOEFISIEN   TINGKAT HUBUNGAN
  0,00 – 0,199
0,20 – 0,399
0,40 – 0,599
0,60 – 0,799
0,80 – 1,000
  Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Kuat
Sangat Kuat


  1. 2.         Korelasi Ganda (Multiple Correlation) :
Angka yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antara 2 variabel independen atau lebih secara bersama-sama dengan satu variabel dependen :

Contoh :
Misalnya dari suatu penelitian yang berjudul :”Kepemimpinan dan Tata Ruang Kantor dalam kaitannya dengan Kepuasan Kerja Pegawai di Lembaga A”.  Berdasarkan data yang terkumpul untuk setiap variabel, dan setelah dihitung korelasi sederhananya ditemukan sebagai berikut
  1. Korelasi antara kepemimpinan dengan Kepuasan Kerja Pegawai, r1 = 0,45
  2. Korelasi antara Tata Ruang kantor dengan Kepuasan Kerja Pegawai, r2 = 0,48
  3. Korelasi antara Kepemimpinan dengan Tata Ruang Kantor r3 = 0,22





R yx1x2  =        ryx1 2 +  ryx2 2 – 2 ryx1 ryx2 rx1x2
1   -  r x1x2 2





R yx1x2  =         (0,45) 2 +  (0,48) 2 – 2 (0,45) (0,48) (0,22)
1   -  (0,22) 2
=  0,5959

R2 / k
Fh     =
(1 – R 2 ) / (n – k – 1)
Dimana :
R =  Koefisien Korelasi ganda
K =  Jumlah variabel independent
N =  Jumlah anggota sampel
Berdasarkan nilai yang ada, dan bila n = 30, maka nilai Fh tersebut adalah :

Fh     =                 (0,5959) 2 / 2
(1 – (0,5959) 2 ) / (30 – 2 – 1)
= 7,43
F Tabel :
dk pembilang = k = 2
dk penyebut   = (n – k – 1) = 10 – 2 – 1 = 7
Jika tarap kesalahan 5 %,
Maka F tabel = 4,74

Karena F hitung (7,43)  > F tabel (4,74),
Maka Tolah Ho, atau terima H1
Kesimpulan :  Koefisien Korelasi ganda signifikan atau dapat diberlakukan untuk populasi
Bila penelitian dilakukan untuk seluruh populasi, maka tidak diperlukan pengujian signifikansi terhadap koefisien korelasi yang ditemukan, yang berarti peneliti tidak perlu merumuskan dan menguji instrumen statistik Terdapat 3 hubungan Asosiatif : Simetris Sebab akibat (kausal) Interaktif (saling mempengaruhi) Korelasi : angka yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antar variabel. Arah : dinyatakan dalam bentuk hubungan positif (+) atau negatif (-) Kuat : dalam besaran koefisien korelasi Hubungan variabel dinyatakan positif bila kenaikan nilai variabel yang satu mengakibatkan kenaikan nilai variabel yang lain, dan sebaliknya bila nilai penurunan nilai variabel yang satu mengakibatkan penurunan nilai variabel yang lain Contoh (+) : semakin tinggi orang semakin berat badannya Hubungan variabel dinyatakan negatif bila kenaikan nilai variabel yang satu justru mengakibatkan penurunan nilai variabel yang lain dan sebaliknya penurunan nilai variabel yang satu justru mengakibatkan kenaikan nilai variabel yang lain Contoh (+) : hubungan antara tinggi curah hujan dengan es yang terjual Kisaran Koefisien Korelasi (r) : -1 s/d 1 Hubungan sempurna : r = 1 atau -1 Artinya : kejadian variabel yang satu dapat dijelaskan secara sempurna oleh variabel yang lain, tanpa melakukan kesalahan sedikitpun Semakin kecil r, semakin besar error (kesalahan) untuk membuat prediksi Besarnya koefisien korelasi dapat diketahui dengan penyebaran pertemuan titik-titk antar variabel x dan y : Jika titik-titiknya berbentuk lingkaran : r = 0 Jika titik-titiknya berbentuk elips (oval) : r = 0,5 Jika titik-tiknya berbentuk garis lurus : r = 1 8.1 Pedoman Memilih Teknik Korelasi MACAM/TINGKATAN DATA TEKNIK KORELASI Nominal Koefisien Kontingency Ordinal Spearman Rank Kendal Tau Interval dan Ratio Pearson Product Moment Korelasi Ganda Korelasi Parsial 8.1.1 Statistik Parametris Korelasi Product Moment Digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua variabel, bila data kedua variabel berbentruk interval atau ratio, dan sumber data dari kedua variabel tersebut adalah sama r xy = Σ xy √ Σ x2 y2 dimana : x = (xi – x) dan y = (yi – y) r xy = n Σ xi yi – (Σ xi ) (Σ yi) √ ( n Σ xi2 – (xi)2)( n Σ yi2 – (yi)2) Rumus di atas digunakan bilamana kita sekaligus akan mencari persamaan regresinya Contoh soal Dilakukan penelitian untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara pendapatan dan pengeluaran. Untuk keperluan tersebut telah dilakukan pengumpulan data terhadap 10 responden yang diambil secara random. Berdasarkan 10 responden tersebut diperoleh data tentang pendapatan (x) dan pengeluaran (y) per bulan dalam ribuan sebagai berikut : x = 800 900 700 600 700 800 900 600 500 500 y = 300 300 200 200 200 200 300 100 100 100 Ho : Tidak ada hubungan antara pendapatan dan pengeluaran Ha : Terdapat hubungan antara pendapatan dan pengeluaran atau : Ho : ρ = 0 Ha : ρ ≠ 0 Tabel Penolong untuk menghitung korelasi antara pendapatan dan pengeluaran No Pendapatan per bulan ( Y ) Pengeluaran per bulan ( Y ) _ ( X – X) x _ ( Y – Y) y X 2 Y 2 XY 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 8 9 7 6 7 8 9 6 5 5 3 3 2 2 2 2 3 1 1 1 1 2 0 -1 0 1 2 -1 - 2 2 1 1 0 0 0 0 1 - 1 -1 - 1 1 4 0 1 0 1 4 1 4 4 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 2 0 0 0 0 2 1 2 2 Σ = 70 _ X = 7 Σ = 20 _ Y = 2 0 0 20 6 10 r xy = Σ xy = 10 = 0,9129 √ Σ x2 y2 √(20)(6) Kesimpulan : Terdapat korelasi positif sebesar 0,9129 antara pendapatan dan pengeluaran setiap bulannya, dimana semakin besar pendapatan, semakin besar pula pengeluaran Pertanyaan : Apakah r tersebut signifikan (dapat digeneralisir) atau tidak ? Perlu dibandingkan dengan t tabel, dengan tarap kesalahan tertentu (Tabel III) Untuk N= 10 dan tarap kesalahan 5 %, r tabel = 0,632 Ternyata r hitung ( 0,9129) > r tabel ( 0,632), sehingga tolak Ho atau terima Ha Kesimpulan : Hubungan positif antara pendapatan dengan pengeluaran dengan nilai korelasi sebesar 0,9129 dapat digeneralisasikan Koefisien Determinasi Koefisien Determinasi : Kuadrat dari Koefisien Korelasi (r 2) : Koefisien Penentu, dimana varians yang terjadi pada variabel dependen dipengaruhi sebesar r 2 oleh variabel independen. Contoh : r = 0,9129 Koefisien determinasinya adalah : r 2 = (0,9129) 2 = 0,83 Artinya : Besarnya pengeluaran, 83 % dipengaruhi oleh pendapatan, sedangkan sisanya sebesar 17 % dipengaruhi oleh variabel/faktor lain, sehingga pengeluaran tersebut tidak dapat diduga 100 % Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi INTERVAL KOEFISIEN TINGKAT HUBUNGAN 0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000 Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat 2. Korelasi Ganda (Multiple Correlation) : Angka yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antara 2 variabel independen atau lebih secara bersama-sama dengan satu variabel dependen : Contoh : Misalnya dari suatu penelitian yang berjudul :”Kepemimpinan dan Tata Ruang Kantor dalam kaitannya dengan Kepuasan Kerja Pegawai di Lembaga A”. Berdasarkan data yang terkumpul untuk setiap variabel, dan setelah dihitung korelasi sederhananya ditemukan sebagai berikut Korelasi antara kepemimpinan dengan Kepuasan Kerja Pegawai, r1 = 0,45 Korelasi antara Tata Ruang kantor dengan Kepuasan Kerja Pegawai, r2 = 0,48 Korelasi antara Kepemimpinan dengan Tata Ruang Kantor r3 = 0,22 R yx1x2 = ryx1 2 + ryx2 2 – 2 ryx1 ryx2 rx1x2 1 - r x1x2 2 R yx1x2 = (0,45) 2 + (0,48) 2 – 2 (0,45) (0,48) (0,22) 1 - (0,22) 2 = 0,5959 R2 / k Fh = (1 – R 2 ) / (n – k – 1) Dimana : R = Koefisien Korelasi ganda K = Jumlah variabel independent N = Jumlah anggota sampel Berdasarkan nilai yang ada, dan bila n = 30, maka nilai Fh tersebut adalah : Fh = (0,5959) 2 / 2 (1 – (0,5959) 2 ) / (30 – 2 – 1) = 7,43 F Tabel : dk pembilang = k = 2 dk penyebut = (n – k – 1) = 10 – 2 – 1 = 7 Jika tarap kesalahan 5 %, Maka F tabel = 4,74 Karena F hitung (7,43) > F tabel (4,74), Maka Tolah Ho, atau terima H1 Kesimpulan : Koefisien Korelasi ganda signifikan atau dapat diberlakukan untuk populasi

Make Money at : http://bit.ly/copy_win
Bila penelitian dilakukan untuk seluruh populasi, maka tidak diperlukan pengujian signifikansi terhadap koefisien korelasi yang ditemukan, yang berarti peneliti tidak perlu merumuskan dan menguji instrumen statistik Terdapat 3 hubungan Asosiatif : Simetris Sebab akibat (kausal) Interaktif (saling mempengaruhi) Korelasi : angka yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antar variabel. Arah : dinyatakan dalam bentuk hubungan positif (+) atau negatif (-) Kuat : dalam besaran koefisien korelasi Hubungan variabel dinyatakan positif bila kenaikan nilai variabel yang satu mengakibatkan kenaikan nilai variabel yang lain, dan sebaliknya bila nilai penurunan nilai variabel yang satu mengakibatkan penurunan nilai variabel yang lain Contoh (+) : semakin tinggi orang semakin berat badannya Hubungan variabel dinyatakan negatif bila kenaikan nilai variabel yang satu justru mengakibatkan penurunan nilai variabel yang lain dan sebaliknya penurunan nilai variabel yang satu justru mengakibatkan kenaikan nilai variabel yang lain Contoh (+) : hubungan antara tinggi curah hujan dengan es yang terjual Kisaran Koefisien Korelasi (r) : -1 s/d 1 Hubungan sempurna : r = 1 atau -1 Artinya : kejadian variabel yang satu dapat dijelaskan secara sempurna oleh variabel yang lain, tanpa melakukan kesalahan sedikitpun Semakin kecil r, semakin besar error (kesalahan) untuk membuat prediksi Besarnya koefisien korelasi dapat diketahui dengan penyebaran pertemuan titik-titk antar variabel x dan y : Jika titik-titiknya berbentuk lingkaran : r = 0 Jika titik-titiknya berbentuk elips (oval) : r = 0,5 Jika titik-tiknya berbentuk garis lurus : r = 1 8.1 Pedoman Memilih Teknik Korelasi MACAM/TINGKATAN DATA TEKNIK KORELASI Nominal Koefisien Kontingency Ordinal Spearman Rank Kendal Tau Interval dan Ratio Pearson Product Moment Korelasi Ganda Korelasi Parsial 8.1.1 Statistik Parametris Korelasi Product Moment Digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua variabel, bila data kedua variabel berbentruk interval atau ratio, dan sumber data dari kedua variabel tersebut adalah sama r xy = Σ xy √ Σ x2 y2 dimana : x = (xi – x) dan y = (yi – y) r xy = n Σ xi yi – (Σ xi ) (Σ yi) √ ( n Σ xi2 – (xi)2)( n Σ yi2 – (yi)2) Rumus di atas digunakan bilamana kita sekaligus akan mencari persamaan regresinya Contoh soal Dilakukan penelitian untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara pendapatan dan pengeluaran. Untuk keperluan tersebut telah dilakukan pengumpulan data terhadap 10 responden yang diambil secara random. Berdasarkan 10 responden tersebut diperoleh data tentang pendapatan (x) dan pengeluaran (y) per bulan dalam ribuan sebagai berikut : x = 800 900 700 600 700 800 900 600 500 500 y = 300 300 200 200 200 200 300 100 100 100 Ho : Tidak ada hubungan antara pendapatan dan pengeluaran Ha : Terdapat hubungan antara pendapatan dan pengeluaran atau : Ho : ρ = 0 Ha : ρ ≠ 0 Tabel Penolong untuk menghitung korelasi antara pendapatan dan pengeluaran No Pendapatan per bulan ( Y ) Pengeluaran per bulan ( Y ) _ ( X – X) x _ ( Y – Y) y X 2 Y 2 XY 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 8 9 7 6 7 8 9 6 5 5 3 3 2 2 2 2 3 1 1 1 1 2 0 -1 0 1 2 -1 - 2 2 1 1 0 0 0 0 1 - 1 -1 - 1 1 4 0 1 0 1 4 1 4 4 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 2 0 0 0 0 2 1 2 2 Σ = 70 _ X = 7 Σ = 20 _ Y = 2 0 0 20 6 10 r xy = Σ xy = 10 = 0,9129 √ Σ x2 y2 √(20)(6) Kesimpulan : Terdapat korelasi positif sebesar 0,9129 antara pendapatan dan pengeluaran setiap bulannya, dimana semakin besar pendapatan, semakin besar pula pengeluaran Pertanyaan : Apakah r tersebut signifikan (dapat digeneralisir) atau tidak ? Perlu dibandingkan dengan t tabel, dengan tarap kesalahan tertentu (Tabel III) Untuk N= 10 dan tarap kesalahan 5 %, r tabel = 0,632 Ternyata r hitung ( 0,9129) > r tabel ( 0,632), sehingga tolak Ho atau terima Ha Kesimpulan : Hubungan positif antara pendapatan dengan pengeluaran dengan nilai korelasi sebesar 0,9129 dapat digeneralisasikan Koefisien Determinasi Koefisien Determinasi : Kuadrat dari Koefisien Korelasi (r 2) : Koefisien Penentu, dimana varians yang terjadi pada variabel dependen dipengaruhi sebesar r 2 oleh variabel independen. Contoh : r = 0,9129 Koefisien determinasinya adalah : r 2 = (0,9129) 2 = 0,83 Artinya : Besarnya pengeluaran, 83 % dipengaruhi oleh pendapatan, sedangkan sisanya sebesar 17 % dipengaruhi oleh variabel/faktor lain, sehingga pengeluaran tersebut tidak dapat diduga 100 % Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi INTERVAL KOEFISIEN TINGKAT HUBUNGAN 0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000 Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat 2. Korelasi Ganda (Multiple Correlation) : Angka yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antara 2 variabel independen atau lebih secara bersama-sama dengan satu variabel dependen : Contoh : Misalnya dari suatu penelitian yang berjudul :”Kepemimpinan dan Tata Ruang Kantor dalam kaitannya dengan Kepuasan Kerja Pegawai di Lembaga A”. Berdasarkan data yang terkumpul untuk setiap variabel, dan setelah dihitung korelasi sederhananya ditemukan sebagai berikut Korelasi antara kepemimpinan dengan Kepuasan Kerja Pegawai, r1 = 0,45 Korelasi antara Tata Ruang kantor dengan Kepuasan Kerja Pegawai, r2 = 0,48 Korelasi antara Kepemimpinan dengan Tata Ruang Kantor r3 = 0,22 R yx1x2 = ryx1 2 + ryx2 2 – 2 ryx1 ryx2 rx1x2 1 - r x1x2 2 R yx1x2 = (0,45) 2 + (0,48) 2 – 2 (0,45) (0,48) (0,22) 1 - (0,22) 2 = 0,5959 R2 / k Fh = (1 – R 2 ) / (n – k – 1) Dimana : R = Koefisien Korelasi ganda K = Jumlah variabel independent N = Jumlah anggota sampel Berdasarkan nilai yang ada, dan bila n = 30, maka nilai Fh tersebut adalah : Fh = (0,5959) 2 / 2 (1 – (0,5959) 2 ) / (30 – 2 – 1) = 7,43 F Tabel : dk pembilang = k = 2 dk penyebut = (n – k – 1) = 10 – 2 – 1 = 7 Jika tarap kesalahan 5 %, Maka F tabel = 4,74 Karena F hitung (7,43) > F tabel (4,74), Maka Tolah Ho, atau terima H1 Kesimpulan : Koefisien Korelasi ganda signifikan atau dapat diberlakukan untuk populasi

Make Money at : http://bit.ly/copy_win

3 komentar: